Kamis, 10 Juli 2014



MATERI I :
PENGERTIAN DAN KONSEP BIROKRASI MAX WEBER
Pengertian Birokrasi :
Birokrasi berasal dari kata Biro dan Cratos/Cratein, Biro artinya “Meja”,  Cratos/Cratein artinya Kekuasaan, sehingga Birokrasi / Birokrat secara bebas dapar diartikan sebagai “orang yang mempunyai kekuasaan”. Hal yg paling penting adalah, Birokrasi itu adalah proses dan Birokrat adalah orang yg menjalankan/melakukan pekerjaan2 Birokrasi.
Karya Max Weber itu sekarang dikenal sebagai konsep birokrasi  ideal, yang menurut Weber secara singkat disebutkan dalam bukunya MiftahToha menyatakan bahwabirokrasi ideal (WEBERIAN BUREAUCRACY) yang rasional itu singkatnya dilakukan dengan cara-cara sebagaiberikut :
Pertama,individu pejabat secara personal bebas, akan tetapi dibatasi oleh jabatannya manakala ia menjalankan tugas-tugas atau kepentingan individual dalam jabatannya. Pejabat tidak bebas menggunakan jabatannya untuk keperluan dan kepentingan pribadinya termasuk keluarganya.
Kedua,  jabatan-jabatan itu disusun dalam tingkatan hierarki dari atas kebawah dan kesamping. Konsekuensinya ada pejabat atasan dan bawahan, dan ada pula yang menyandang kekuasaan lebih besar dan ada yang lebihkecil.
Ketiga, tugas dan fungsi masing-masing jabatan dalam hierarki itu secara spesifik berbeda satu sama lainnya.
Keempat, setiap pejabat mempunyai kontrak jabatan yang harus dijalankan.Uraian tugas (job description) masing-masing pejabat merupakan domain yang menjadi wewenang dan tanggungjawab yang harus dijalankan sesuai dengan kontrak.
Kelima, setiap pejabat diseleksi atas dasar kualifikasi profesionalitasnya, yang idealnya dilakukan melalui ujian yang kompetitif.
Keenam, setiap pejabat mempunyai gaji termasuk haku ntuk menerima pension sesuai dengan tingkatan hierarki jabatan yang disandangnya. Setiap pejabat bias memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan jabatannya sesuai dengan keinginannya dan kontraknyadapat diakhiri dalam keadaan tertentu.
Ketujuh, terdapat struktur pengembangan karier yang jelas dengan promosi berdasarkan senioritas dan sesuai dengan pertimbangan yang objektif.
Kedelapan, setiap pejabat sama sekali tidak dibenarkan menjalankan jabatannya dan resources instansinya untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
Kesembilan, setiap pejabat berada di bawah pengendalian dan pengawasan suatu sistem yang dijalankansecara disiplin (Martin Albrow, 1996: 33) dan (MiftahToha, 2002: 16-17).Secara garis besarnya, konsepbirokrasi ideal di atas juga didukung oleh Michael Parenti dalam buku Riyaas Rasyid yang menyimpulkan bahwa karakteristik birokrasi ideal di atas secara garis besar adalah:
Mobilisasi yang sistematik dari  energy manusia dan sumber daya material untuk mewujudkan tujuan-tujuan kebijakan atau rencana-rencana yang secara eksplisit telah didefinisikan; Pemanfaatan tenaga-tenaga karir yang terlatih, yang menduduki jabatan-jabatan bukan atas dasar keturunan, dan yang batas-batas yurisdiksinya telah ditetapkan secara spesifik; dan Spesialisasi keahlian dan pembagian kerja yang bertanggung jawab kepada sesuatu otoritas atau konstituensi.
Konsep birokrasi ideal Weber tersebut menekankan bagaimana seharusnya mesin birokrasi itu secara professional dan rasional dijalankan.Memahamiupaya Weber dalam menciptakan konsep tersebut, perlu kiranya kita menghargai logika pendekatan yang digunakan dan pemikiran baru yang dikemukakannya yang mencerminkan keadaan semasa hidupnya. Birokrasi ideal tersebut merupakan konstruksi abstrak yang membantu konstruksi kita memahami kehidupan sosial. Satu hal yang amat penting ialah memahami mengapa birokrasi itu dapat diterapkan dalam kondisi organisasi tertentu, dan apa yang membedakan kondisi tersebut dengan kondisi organisasi lainnya. Konsep birokrasi ideal itu dapat memberikan penjelasan kepada kita bahwa kita mengabstraksikan aspek-aspek yang amat penting dan krusial yang membedakan antara kondisi organisasi tertentu dan yang lain. Menurut Weber konsep ideal tersebut dapat dipergunakan untuk membandingkan birokrasi antaraorganisasi yang satu dan organisasi lain di dunia ini. Membedakan antara kejadian senyatanya dan konsep ideal organisasi tertentu, maka kita dapat menarik suatu penjelasan mengapa hal tersebut dapat terjadi dan faktor-faktor apa yang membedakannya. Lebih lanjut menurutnya, konsep ideal itu ingin menjelaskan bahwa suatu birokrasi atau administrasi pemerintahan itu mempunyai suatu bentuk yang pasti di mana semua fungsi dijalankan dalam cara-cara yang rasional.

Istilah “rasional” itu merupakan kunci dari konsep birokrasi ideal Weberian. Birokrasi Weberian selama ini banyak diartikan sebagai fungsi sebuah biro. Suatu biro merupakan jawaban yang rasional terhadap serangkaian tujuan yang telah ditetapkan. Ia merupakan sarana untuk merealisasikan tujuan-tujuan tersebut. Seorang pejabat seyogyanya tidak menetapkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai tersebut. Penetapan tujuan merupakan fungsi politik yang menjadi masternya. Setiap pekerja atau pejabat dalam birokrasi pemerintah merupakan pemicu dan penggerak dari sebuahmesin yang tidak mempunyai kepentingan pribadi. Setiap pejabat pemerintah tidak mempunyai tanggung jawab public kecuali pada bidang tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Sepanjang tugas dan tanggung jawabs  sebaga imesin itu dijalankansesuaidengan proses dan prosedur yang telah ditetapkan, maka akuntabilitas pejabat birokrasi pemerintah telah diwujudkan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar