MATERI
I :
PENGERTIAN DAN KONSEP BIROKRASI MAX
WEBER
Pengertian Birokrasi :
Birokrasi
berasal dari kata Biro dan Cratos/Cratein, Biro artinya “Meja”, Cratos/Cratein artinya Kekuasaan, sehingga
Birokrasi / Birokrat secara bebas dapar diartikan sebagai “orang yang mempunyai
kekuasaan”. Hal yg paling penting adalah, Birokrasi itu adalah proses dan
Birokrat adalah orang yg menjalankan/melakukan pekerjaan2 Birokrasi.
Karya
Max Weber itu sekarang dikenal sebagai konsep birokrasi ideal, yang menurut Weber secara singkat disebutkan
dalam bukunya MiftahToha menyatakan bahwabirokrasi ideal (WEBERIAN BUREAUCRACY)
yang rasional itu singkatnya dilakukan dengan cara-cara sebagaiberikut :
Pertama,individu
pejabat secara personal bebas, akan tetapi dibatasi oleh jabatannya manakala ia
menjalankan tugas-tugas atau kepentingan individual dalam jabatannya. Pejabat tidak
bebas menggunakan jabatannya untuk keperluan dan kepentingan pribadinya termasuk
keluarganya.
Kedua, jabatan-jabatan itu disusun dalam tingkatan hierarki
dari atas kebawah dan kesamping. Konsekuensinya ada pejabat atasan dan bawahan,
dan ada pula yang menyandang kekuasaan lebih besar dan ada yang lebihkecil.
Ketiga, tugas dan fungsi masing-masing
jabatan dalam hierarki itu secara spesifik berbeda satu sama lainnya.
Keempat,
setiap pejabat mempunyai kontrak jabatan yang harus dijalankan.Uraian tugas
(job description) masing-masing pejabat merupakan domain yang menjadi wewenang dan
tanggungjawab yang harus dijalankan sesuai dengan kontrak.
Kelima, setiap pejabat diseleksi
atas dasar kualifikasi profesionalitasnya, yang idealnya dilakukan melalui ujian
yang kompetitif.
Keenam, setiap pejabat mempunyai
gaji termasuk haku ntuk menerima pension sesuai dengan tingkatan hierarki jabatan
yang disandangnya. Setiap pejabat bias memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya
dan jabatannya sesuai dengan keinginannya dan kontraknyadapat diakhiri dalam keadaan
tertentu.
Ketujuh,
terdapat struktur pengembangan karier yang jelas dengan promosi berdasarkan senioritas
dan sesuai dengan pertimbangan yang objektif.
Kedelapan,
setiap pejabat sama sekali tidak dibenarkan menjalankan jabatannya dan
resources instansinya untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
Kesembilan,
setiap pejabat berada di bawah pengendalian dan pengawasan suatu sistem yang
dijalankansecara disiplin (Martin Albrow, 1996: 33) dan (MiftahToha, 2002:
16-17).Secara garis besarnya, konsepbirokrasi ideal di atas juga didukung oleh
Michael Parenti dalam buku Riyaas Rasyid yang menyimpulkan bahwa karakteristik birokrasi
ideal di atas secara garis besar adalah:
Mobilisasi
yang sistematik dari energy manusia dan sumber
daya material untuk mewujudkan tujuan-tujuan kebijakan atau rencana-rencana
yang secara eksplisit telah didefinisikan; Pemanfaatan tenaga-tenaga karir yang
terlatih, yang menduduki jabatan-jabatan bukan atas dasar keturunan, dan yang
batas-batas yurisdiksinya telah ditetapkan secara spesifik; dan Spesialisasi keahlian
dan pembagian kerja yang bertanggung jawab kepada sesuatu otoritas atau konstituensi.
Konsep birokrasi ideal Weber tersebut menekankan
bagaimana seharusnya mesin birokrasi itu secara professional dan rasional dijalankan.Memahamiupaya
Weber dalam menciptakan konsep tersebut, perlu kiranya kita menghargai logika pendekatan
yang digunakan dan pemikiran baru yang dikemukakannya yang mencerminkan keadaan
semasa hidupnya. Birokrasi ideal tersebut merupakan konstruksi abstrak yang
membantu konstruksi kita memahami kehidupan sosial. Satu hal yang amat penting ialah
memahami mengapa birokrasi itu dapat diterapkan dalam kondisi organisasi tertentu,
dan apa yang membedakan kondisi tersebut dengan kondisi organisasi lainnya.
Konsep birokrasi ideal itu dapat memberikan penjelasan kepada kita bahwa kita mengabstraksikan
aspek-aspek yang amat penting dan krusial yang membedakan antara kondisi organisasi
tertentu dan yang lain. Menurut Weber
konsep ideal tersebut dapat dipergunakan untuk membandingkan birokrasi antaraorganisasi
yang satu dan organisasi lain di dunia ini. Membedakan antara kejadian senyatanya
dan konsep ideal organisasi tertentu, maka kita dapat menarik suatu penjelasan mengapa
hal tersebut dapat terjadi dan faktor-faktor apa yang membedakannya. Lebih lanjut
menurutnya, konsep ideal itu ingin menjelaskan bahwa suatu birokrasi atau administrasi
pemerintahan itu mempunyai suatu bentuk yang pasti di mana semua fungsi dijalankan
dalam cara-cara yang rasional.
Istilah
“rasional” itu merupakan kunci dari konsep birokrasi ideal Weberian. Birokrasi Weberian
selama ini banyak diartikan sebagai fungsi sebuah biro. Suatu biro merupakan jawaban
yang rasional terhadap serangkaian tujuan yang telah ditetapkan. Ia merupakan sarana
untuk merealisasikan tujuan-tujuan tersebut. Seorang pejabat seyogyanya tidak menetapkan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai tersebut. Penetapan tujuan merupakan fungsi politik
yang menjadi masternya. Setiap pekerja atau pejabat dalam birokrasi pemerintah merupakan
pemicu dan penggerak dari sebuahmesin yang tidak mempunyai kepentingan pribadi.
Setiap pejabat pemerintah tidak mempunyai tanggung jawab public kecuali pada bidang
tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Sepanjang tugas dan tanggung
jawabs sebaga imesin itu dijalankansesuaidengan
proses dan prosedur yang telah ditetapkan, maka akuntabilitas pejabat birokrasi
pemerintah telah diwujudkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar